“Tak ada bayangan bakal jadi orang top, Cuma mula-mula, ketika Ton remaja, kepengen punya gitar…” (Djon Koeswoyo)
Tony serius belajar musik, dia bisa bermain gitar, ukulele, piano, dan
suling. Dia juga selalu mengikuti kegiatan yang ada musiknya. Kegiatan
mahasiswa atau apapun, dia selalu ikuti. Yang jelas: ada musiknya. Tony
kemudian mengajarkan adik-adiknya, Yon dan Yok, bermain musik. Nomo
yang baru pulang berkelana, juga ikut-ikutan.
Tahun 1960, Koes Brothers terbentuk. Mereka latihan tiap hari. Peralatan musik dibeli dari Tuban, Jawa Timur; amplifier-nya memakai merek Robin
dari Jakarta. Rumah mereka di jalan Melawai III, No. 14, Blok C ,
Kebayoran baru, Jakarta Selatan pun berubah ramai setiap sore karena
orang-orang berkumpul mendengar hentakan musik. Hal ini dikeluhkan ayah
mereka, Koeswoyo, dengan alasan musik itu tidak bisa bikin orang
sejahtera, tapi tidak dipedulikan oleh Tony dan saudara-saudaranya yang
lain. Mereka terus saja bermain musik.